Minggu, 29 Januari 2012

Untuk dirimu, buah hatiku...

Jujur menjadi seorang ibu, seorang bunda saat ini, merupakan pembelajaran saya dalam mengelola emosi dan amarah. Juga membuat saya bisa mengendalikan lisan dengan perkataan baik dan jujur.

Bagaimana tidak, ketika kita dihadapkan oleh kelakuan anak yang rewel dan tidak mau dinasehati, atau tidak mau ditinggal sebentar, karena bundanya ada keperluan mendadak, darah akan mendidih, panik menyerang, dan tentu saja akal sehat untuk berkata baik dan lemah lembut pun terkunci rapat-rapat... :(
walaupun sebenarnya saya sendiri sebagai bunda tidak mau dan tidak suka kata-kata makian terlontar dari mulut ini (Alhamdulillah masih bisa dikontrol,meski darah di dalam tubuh sdh mendidih dan matang..) hahaha..

Ada kalanya juga "di kalangan orang tua", demi si anak mau diam dari tangisnya, atau mau ditinggal pergi Papa-Bunda nya karena ada urusan, atau agar makanan bisa berhasil masuk ke mulut si anak, orang tua rela berbohong dan memberikan janji-janji palsu agar anak tidak sedih, tidak tersakiti dan tidak terkecewakan.
Padahal sesungguhnya,dalam firmanNya:

Dan hendaklah takut orang-orang yang meninggalkan teturunan di belakang mereka dalam keadaan lemah yang senantiasa mereka khawatiri. Maka dari itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengatakan perkataan yang lurus benar. (QSnAn Nisaa’ 9) 

Ya. Salah satu pinta yang sering diulang Ibrahim dalam doa-doanya adalah mohon agar diberi lisan yang shidiq. Dan lisan shidiq itulah yang agaknya ia pergunakan juga untuk membesarkan putera-puteranya sehingga mereka menjadi anak-anak yang tangguh, kokoh jiwanya, mulia wataknya, dan mampu melakukan hal-hal besar bagi ummat dan agama (Salim A Fillah).

 

Hal ini juga bahan introspeksi saya selama ini.. selama saya menjadi bunda dari Nayya dan Serhan. Waktu Nayya masi kecil, sekitar umur 1,5 tahun - 2 tahun, dan saya harus menitipkannya dengan neneknya, karena ada urusan yang harus diselesaikan, saya sering "berbohong" agar dia mau ditinggal dengan neneknya... :(    Menyesal??? Jelas skrg saya menyesal....:(
Karena nantinya dia bisa saja berpikiran kalau "berbohong" itu baik.. hiksssss (huwaaa...!!)
Maafkan bunda nak..!! ga lagi-lagi deh nak... ampunnnnnn....

Alangkah indahnya kan kalau,kita menjelaskan dengan baik-baik dan jujur, akan kemana kita pergi ada urusan apa, dan bisa pulang jam berapa...sekaligus mohon doanya, "doakan urusan bunda lancar yah nakkk..." . Tatap mata nya dengan penuh cinta kasih, belai rambutnya, dan cium pipi serta keningnya... jangan lupa beri dia dekapan penuh cinta dan hangat dari dalam hati... Dan ajaib!! dia pasti akan mengizinkan kita pergi dengan hati lapang, dan tanpa "berbohong"... diantar ke depan pintu dengan senyuman dan lambaian kasih sayang dari si buah hati... :)

Pengalaman saya, ada kata-kata tambahan ketika saya melangkahkan kaki keluar.. " Bunnn, jangan lupa beliin oleh-oleh untuk Una yahh..." atau " Bunnnn...beliin Una sesuatu yah.." hehehe.... meleleh hati ini, pastinya tiap kluar rumah, tidak pernah ketinggalan untuk membelikannya 'sesuatu", meskipun itu berupa barang yang harganya tidak lebih dari 2rb rupiah... Sampai dirumah pasti dia tagih dan barang itu pun akan dipegang terus selama dia main,bahkan sampai dia tidur, tetap dipegang dan dipeluknya... Subhanallah nak....!!!

Terus dan jangan pernah bosan untuk menyadarkan Bunda, agar Bunda bisa berbuat lebih baik untuk Una, dan untuk adik-adik nantinya :)
Terimakasih selalu membuat Bunda introspeksi diri dalam membimbing mu nak, membimbingmu ke jalan kebaikan... Bunda sayang Una dan adek Cean karena Allah... mmmuuuuuaaaahhhhhh :)


7 komentar:

  1. Keren banget nih tante ceritanya

    BalasHapus
  2. Keren banget nih tante ceritanya

    BalasHapus
  3. mashaallah, tulisannya inspiring, mba. jadi reminder nanti kalo (besok) jadi ibu :)


    kalau berkenan, silahkan mampir ke rumah kita di http://heilyra.blogspot.com/ mba :)

    BalasHapus
  4. syukron yahh..ukhti cantik..

    makasiyhhh banget udah mampir kesini..:)
    sippppp....aku bakalan mampir ke blog nya..:)

    BalasHapus
  5. mba... perasaan aku uda coment.. kok belum masuk yaa? emang komen di blogger susah -_- hiks

    gara2 baca posting mb merry ini, aku jadi harus siap2 jawab pertanyaan haniya nanti, yg ga bohong, tp tetep bikin dia paham..

    nice share, mb.. :)

    *sonia, pake ID suami

    BalasHapus
  6. sonia...iya..komen mu kluar di email,tapi disini kok ga kluar yah... *garukgarukkepala*...

    yup son...jadi ibu itu belajar terus,bljr dr anak,bljr dr linkungan sekitar,bljr dr orang yg lebih tua,dsb...hehe..siap-siap Haniya nanti bakalan bawel dan kritis..hehe...

    cium sayang u Haniya yg cantik...

    BalasHapus
  7. subhanallah... subhanallah... terima kasih mbak sharenya... :)

    BalasHapus