Minggu, 09 Desember 2012

Bidadari tampanku, mujahidku...



Setahun yang lalu, kubisikkan kalimat sayang kepada Bidadari tampanku, Serhan Razinnabil Ichsan “ Nak bunda, papa, kk, smua sayangg sama Serhan..yang kuat yah nak..”. Setengah jam kemudian kembali kubisikkan “Nak..bunda ikhlas nak..tapi terus berjuang yah sayang..bunda selalu ada deket serhan..” .
Kukecup keningnya,kedua pipinya, dan bibirnya, kugenggam tangan mungilnya,smbl terus melafazhkan kalimat Allah, aku berdoa ,” Rabb, aku ikhlas apapun ketentuanMu yang Engkau tetapkan untuk anakku,aku yakin itu yang terbaik dariMu, aku ikhlass..aku ikhlass yaa Rabb..”.
Menatapnya dengan penuh cinta,dan selalu berada disampingnya.. Kehadiranmu selama 9 bulan sungguh sangat berarti anakku..

Januari 2010, masih teringat ketika aku mengabarkan berita bahagia ke suami, bahwa aku hamil anak kedua. Bahagia, senang, terharu, sedih juga karena mengingat selama kehamilan nanti tidak akan didampingi oleh suami, karena suami tugas ke Saudi selama setahun. #nyengirpilu.
Selama masa kehamilan, Alhamdulillah lancar dan ga ada masalah. Tidak mual,muntah,ngidam yang aneh-aneh, ga manja, dan justru "preman" banget hihihihihi....Hanya ada satu masalah kecil, sempet jatoh di eskalator mall, dan "terlempar" beberapa meter. #ffiiuuhhhhh. Alhamdulillah juga ga ada masalah berarti.

Tapi di akhir Agustus 2010, aku mulai merasakan kontraksi, padahal waktu itu usia kandungan baru 34 minggu, masi terlalu muda untuk dilahirkan, yang harusnya lahir akhir September. Akhirnya 2 September 2010, hari kamis, aku harus dilarikan ke RS karena sudah flek dan kontraksi semakin sering.
Saat itu dokter menyarankan untuk minum obat anti kontraksi, sambil menunggu obat pematang paru bayi bekerja dengan baik. Tapi ga bisa, kontraksi menjadi semakin sering, akhirnya aku harus caesar kembali.
Pukul 16.00 masuk ruang operasi, dan untungnya bole didampingi mama. #nyengir.

Setengah jam kemudian lahirlah bidadari tampanku, diikuti dengan tangisan nyaringnya, bahagia,takut,terharu,sedih smua campur aduk jadi satu.Tapi senyum lebarku sedikit tertahan, ketika si obgyn bilang : "mer,plasentamu sobek,kamu solutio plasenta sebagian, telat 1 jam aja, kita ga tau apa yang akan terjadi mer", deg!!muka merah dan stres,takut bidadariku terkena dampaknya, dan bener aja si sp anak ngomong : "dok,pup nya keluar darah,dia nelen air ketuban dan darah banyak banget". Akhirnya keinginan untuk peluk bidadariku setelah dilahirkan (spt kakaknya) ga bisa, karena dia harus bersahabat dengan selang oksigen dan ventilator. Maafkan bunda nak, pasti kamu kuat nak!jagoan soleh bunda.....

Serhan umur 1 hari dengan ventilator dan selang2 yang lain     

Dua minggu aku harus berpisah dengan bidadari tampanku. Berat, tapi aku harus kuat dan semangat demi ASI yang tiap hari harus aku kirim ke RS.Alhamdulillah 16 September 2010, Serhan Razinnabil Ichsan, bidadari tampanku diperbolehkan pulang dan menikmati atmosfer dunia luar. 
"Assalamualaikum Mujahid ku, smoga engkau bisa selalu diberi kekuatan untuk memperjuangkan hidup di jalan Allah".
Senyummu meneduhkan hati papa-bunda nak..


Ya Robb
Jika malam datang
Nyalakan bintang gemintang
Agar anakku tidak tersesat dalam gelap
Dan kembali menemukan petunjuk arah
Menuju jalan-Mu

Ya Robb
Jika siang menjelang
Bakar keberanian di dadanya
Agar anakku tegar menghadapi dunia
Dan bertahan menghadapi ujiannya
Ya Robb
Jika purnama sempurna
Susupi dalam jiwa pancaran pesonanya
Agar ia mengenali keindahan
Dan menghadapi hidup ini dengan senyuman
Ya Robb
Saat fajar menyingsing
Bangunkan lelapnya ya Robb
Agar hatinya sigap
Dan bersemangat menatap kehidupan
Ya Robb
Jika hujan turun
Basahi amarahnya dengan air arasy-Mu
Agar ia selalu tunduk dan tawadhu
Dalam menerima segala takdir-Mu
Ya Robb
Jadikan lautan sebagai waduk besarku
Agar mampu menampung samudera kasihku
Pada anak-anakku
Ya Robb
Jadikan bukit dan gunung tiang- tiang yang kokoh
Agar mampu menopang selangit cintaku
Pada anak-anakku
Ya Robb
Jadikan kebaikan mereka semua
Sebagai pondasi rumah kami
Di surga-Mu

Serhan Razinnabil Ichsan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar