Selasa, 27 September 2011

LDR?? Insha Allah pasti bisa..!!

Kurang lebih sudah 4 tahun lebih kami terjalin dalam hubungan cinta suci ini,begitu banyak rintangan,cobaan,suka,dan duka kami lalui bersama... Tapi mungkin bisa dihitung dengan jari, kebersamaan kita dalam satu atap... :)

Yup!! sudah 4 tahun lebih saya dan suami terjebak dalam hubungan jarak jauh alias long distance relationship (LDR). Alhamdulillah kami happy aja, tanpa ada masalah berarti, tanpa ada cekcok rumahtangga yang maha besar, karena kami merasa harus menjalani cara hidup ini dengan penuh rasa syukur. Wahh...alhamdulillah rasanya nikmat luar dalam (apa sihh..??hehe) :p

Ketika kami memutuskan menikah,tentunya yang ada di angan-angan kami adalah tinggal dalam satu atap bersama menikmati gelak tawa anak-anak yang ceria. Dan idealnya pasti semua pasangan mendambakan hal itu, tapi tidak selalu terpenuhi kan..? Contohnya saya, saya harus menerima kalau suami tugas di luar kota bahkan luar negeri. Banyak orang di sekitar kami selalu mempertanyakan, "kenapa ga ikut aja kesana?" ,  kalau situasi dan kondisi memungkinkan saya pasti akan memilih tinggal bersama suami di luar kota.
Bulan-bulan pertama kami menikah, saya harusnya ikut suami tinggal di Aceh (waktu itu ditugaskan kesana), tapi saya disini juga ada tanggung jawab menyelesaikan kuliah saya yang hampir rampung,karena sedang berjibaku dengan penelitian dan menyusun skripsi... Wah Subhanallah, begitu banyak sindiran dan cibiran yang saya terima, hmm tapi saya tidak mengindahkannya, dan hanya saya balas dengan senyuman saja.. Tapi saya selalu bolak-balik Jakarta-Aceh dan tinggal seminggu di mess karyawan tempat suami tinggal, begitu juga sama suami, tiap 2 bulan sekali dia pasti pulang ke Jakarta..


"The test of love is not while we're together.
It's while we are apart and despite the distance, the love is still there".


Hidup seperti ini saya jalani selama 9 bulan, sampai akhirnya saya lulus (akhir tahun 2007) dan diwisuda bulan Februari 2008. Di Februari awal, akhirnya saya hijrah ke Aceh, ikut suami tinggal disana. Kami mengontrak di kawasan Punge Jurong, dan tau kah saudara-saudara, rumah yang kami tempati itu adalah kawasan rawan terjadinya Tsunami tahun 2006 (klo ga salah), karena rumah kami hanya berjarak 1 km dari laut.. :)
Hanya 3 minggu hidup satu atap,langsung saya dipercaya Allah memiliki keturunan.. Subhanallah senangnya bukan main.. Dan suami memutuskan,kalau usia kandungan saya 5 bulan saya harus pulang ke Jakarta,karena memang kami memutuskan,kalau melahirkan dan membesarkan anak di Jakarta saja.
Jadilah saya dari hamil 5 bulan anak pertama sampai suami dipindahkantugaskan ke Saudi (thn 2010), kami berhubungan jarak jauh, yah walaupun tiap bulan atau 2 bln sekali suami pulang.

Tahun 2010,awal bulan suami langsung ditugaskan ke Saudi, dari kota Serambi Mekkah,hijrah ke negara ParaNabi. Dan ternyata awal bulan Februari saya pun dinyatakan hamil 6 minggu anak kedua.. Subhanallah...!! lagi-lagi si jabang bayi ini harus berpisah dengan papanya selama 1 tahun.

Sekarang suami bertugas di Palembang,dan lagi-lagi kami harus ikhlas berhubungan jarak jauh, hanya ada telepon, SMS, Whatsapp dan Skype yang menemani kami.. Sebenarnya saya mau ikut suami kesana, tp karena lokasi mess karyawannya jauh dari kota dan berada di tengah hutan, alhasil saya dan anak hanya diizinkan untuk stay di Jakarta saja.. Sedih,rindu,campur aduk semua ...tapi sekali lagi kalau kita menjalaninya dengan penuh rasa ikhlas, dan 3 kunci utama dari sebuah rumah tangga Jujur, Akur, dan Syukur (JAS) kita pegang,inshaAllah pasti bisa...!!!


 " TRUE LOVE isn't being inseparable. It's about 
being separated,  and then nothing still change..."



4 komentar:

  1. Baca postingan ini, saya jadi malu sendiri, mb.. ternyata saya kalah sabar ni sama mb Merry.. hehehe

    BalasHapus
  2. baca ini jadi malu,, saya kalah sabar ni sama mb merry :-)

    BalasHapus
  3. son...akhirnya bisa juga..comment moderationnya aq "never" kan..hehe ^^


    aihhh..son...sama hebatnya sama dirimu ahhh,cm beda jam terbang saja...:)

    BalasHapus
  4. yaah, komenku jd repost gitu mb.. hehe...

    kalo daku sudah cukup merasakan setahun mb. hiks.. kasian suami, kalo istrinya ngambek terus. hehehe..

    semoga mb merry & suami segera bisa benar2 membangun keluarga kecilnya.. (artinya fase 'perjuangan' ini terlewati... aamiiin..)

    BalasHapus